MENGENAL TANAMAN OBAT KELUARGA
Sahabat BPOM, tahukah bahwa nenek moyang Bangsa Indonesia sejak dahulu telah menekuni pengobatan dengan memanfaatkan aneka tanaman yang terdapat di alam. Warisan yang berharga ini secara turun temurun diajarkan oleh generasi yang terdahulu ke generasi selanjutnya. Tanaman telah digunakan untuk mengobati berbagai penyakit manusia selama ribuan tahun. Bukti tertulis tertua penggunaan tanaman sebagai obat ditemukan pada lempengan tanah liat di Nagpur, Sumeria. Lempengan berusia sekitar 5000 tahun ini mencatat 12 resep pengobatan dengan menggunakan lebih dari 250 jenis tanaman.
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat lengkap. Anugerah ini membuat Indonesia menjadi negara pengobatan herbal terbaik di dunia. Beragam jenis tanaman obat dapat tumbuh dengan subur di negara kita. Tanaman obat menjadi bahan utama dalam pembuatan jamu dan obat-obatan herbal. Jamu sendiri merupakan obat tradisional Indonesia, khususnya masyarakat Jawa, yang diramu dari tumbuh-tumbuhan alami tanpa menggunakan bahan kimia tambahan. Jamu diracik dari bahan-bahan alami, berupa bagian tumbuhan. Beberapa bagian tanaman obat dan contohnya yang bisa dimanfaatkan antara lain :
1. Akar (radix) misalnya pacar air dan cempaka
2. Rimpang (rhizome) misalnya kunyit, jahe, temulawak
3. Umbi (tuber) misalnya bawang merah, bawang putih, teki
4. Bunga (flos) misalnya jagung, cengkih
5. Buah (fruktus) misalnya delima, kapulaga, mahkota dewa
6. Biji (semen) misalnya saga, pinang, pala
7. Kayu (lignum) misalnya secang, bidara laut, cendana jenggi
8. Kulit kayu (cortex) misalnya kayu manis, pulosari, pule
9. Batang (cauli) misalnya kayu putih, turi, brotowali
10. Daun (folia) misalnya pegagan, ketapang, sembung
11. Seluruh tanaman (herba) misalnya sambiloto, meniran, patikan kebo
Seiring perkembangan teknologi dan media sosial, pengetahuan masyarakat akan manfaat tanaman herbal menjadi lebih luas. Setiap orang bisa menjadi lebih pintar dalam pengetahuan pengobatan secara alami. Selain itu tanaman obat alami sangat mudah ditemukan disekitar kita, Sebagian dibudidayakan dan sebagian lagi tumbuh liar bersama dengan rerumputan pinggir jalan. Setiap keluarga yang peduli akan kesehatan dan gaya hidup sehat dapat menanam tanaman obat di pekarangan rumah, atau bahkan dalam pot jika tidak memiliki pekarangan. Dengan demikian, tanaman obat bisa dimanfaatkan dengan segera saat dibutuhkan.
Keberadaan tanaman obat di lingkungan rumah sangat penting, terutama bagi keluarga yang tidak memiliki akses mudah ke pelayanan medis. Dengan memahami manfaat dan khasiat jenis tanaman tertentu, tanaman obat menjadi pilihan keluarga dalam memilih obat alami yang aman. Jenis tanaman obat yang ditanam di pekarangan dapat beraneka ragam karena alam Indonesia yang subur memungkinkan banyak sekali tanaman yang berguna tumbuh disekitar kita. Ada yang berupa bumbu dapur, tanaman buah, tanaman hias, dan tanaman sayur.
Beragam tanaman obat keluarga dan khasiatnya antara lain :
1. Seledri
Seledri (Apium graveolens L.) merupakan tanaman dari keluraga Apiaceae. Tanaman ini dapat ditemukan di seluruh dunia, biasanya dikonsumsi sebagai sayuran dan menjadi bagian dari kuliner-kuliner buadaya tertentu. Manfaat dari seledri antara lain untuk menurunkan tekanan darah, mengurangi kolesterol, meringankan arthritis, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi gejala asma, menjaga kesehatan jantung serta meringankan migrain.
2. Sirih
Sirih (Piper betel) merupakan tanaman istimewa yang memiliki fungsi sosial, budaya dan agama. Pada acara pernikahan, festival keagamaan, dan lain-lain, sirih bersama dengan buah pinang disuguhkan kepada tamu-tamu setelah makanan untuk menunjukkan rasa hormat. Dalam keseharian, kombinasi daun sirih dan pinang juga sering dikunyah begitu saja oleh orang-orang tua zaman dahulu. Ini karena, selain berfungsi sebagai penyegar mulut alami, sirih juga memiliki sifat vitalizer ringan. Artinya penggunaan sirih membantu pencernaan lebih aktif setelah makan. Selain itu sirih juga bermanfaat untuk meringankan sembelit, meningkatkan nafsu makan, menjaga kesehatan mulut, mengatasi masalah pernapasan, sebagai antiseptik, mencegah bau badan dan mengatasi mimisan.
3. Binahong
Binahong (Anredera cordifolia) adalah tanaman merambat yang memiliki daun berbentuk hati dan umbi tebal berdaging. Sebagian orang menganggap binahong sebagai tanaman gulma yang merusak, namun sebenarnya tanaman ini memiliki banyak sekali manfaat kesehatan seperti untuk mengobati luka, mengobati sariawan, melancarkan pencernaan, menghentikan pendarahan, mengatasi darah rendah, mengobati jerawat dan sebagai pengobatan luar.
4. Kelor
Tanaman kelor (Moringa oleifera) tumbuh dalam bentuk pohon setinggi 7-12 m. Memiliki bunga bertangkai panjang, berkelopak berwarna krem, dan menebar aroma khas. Daun kelor berukuran sangat mungil dan berkelompok menurut ruas batangnya. Manfaat kelor antara lain untuk menstabilkan tekanan darah, mengobati diare, mengobati cacingan, meningkatan produksi ASI, mengatasi anemia, meningkatkan penglihatan dan mengurangi gangguan perut.
5. Bayam Duri
Bayam duri (Amarantus spinosus) adalah tanaman bercabang banyak dengan daun yang halus dan berbulu, kadang-kadang mengilap, sedangkan batangnya memanjang berwarna hijau kecoklatan. Bayam duri bermanfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan, menjaga berat badan, menurunkan kadar kolesterol jahat, mencegah anemia, mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, mengurangi rambut rontok, dan mencegah penyakit kekurangan kalsium.
6. Belimbing Wuluh
Belimbing wuluh (Averrhoa blimbi L.) merupakan pohon kecil yang tingginya mencapai 10 m. Bentuk buahnya bulat lonjong persegi, berair banyak dan rasanya sangat asam. Didalam buah terdapat banyak biji. Saat masih muda buah berwarna hijau tua, setelah tua warna buah menjadi kekuningan. Belimbing wuluh dapat dimanfaatkan untuk mengobati gusi berdarah dengan cara dikonsumsi; mengatasi jerawat dengan cara diparut dan ditempelkan pada kulit yang berjerawat; serta membantu mengatasi darah tinggi.
Savitri, Astrid, 2016, Tanaman Ajaib! Basmi penyakit dengan TOGA (Tanaman Obat Keluarga), Jakarta: Bibit Publisher.
Muhlisah, Fauziah, 2007, Tanaman Obat Keluarga [TOGA], Jakarta: Penebar Swadaya.
Dahlan, Ahmad Zaelani, 2023, Ilmu Dasar Mengenai Jamu Tradisional & Herba Terstandar, Jakarta: Herbal Indonesia.