Forum Koordinasi Pusat dan Balai di Semarang 9-10 Oktober 2024
Transformasi Pelaksanaan Sampling dan Pengujian, Badan POM Melaksanakan Koordinasi Pusat dan Balai dalam Forum Koordinasi dalam Manajemen Sampling Obat Bahan Alam, Obat Kuasi, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik
Salam Sehat #SababatBPOM ,
Perubahan tren obat dan makanan yang begitu cepat, terutama pada produk obat bahan alam, obat kuasi, suplemen kesehatan, dan kosmetik, menyebabkan tantangan pengawasan yang semakin kompleks. Pergeseran pola konsumsi dan distribusi produk, seperti meningkatnya penjualan secara daring, promosi produk yang viral melalui influencer, serta maraknya kosmetik kontrak di bawah tangan, menjadi dinamika baru yang dihadapi Badan POM dalam melaksanakan tugas dan fungsi pengawasannya terhadap obat bahan alam, obat kuasi, suplemen kesehatan, dan kosmetik.
Menghadapi tantangan tersebut, perlu dilakukan evaluasi terhadap tren pengawasan pada tahun berjalan, termasuk melakukan perencanaan pengawasan pada tahun berikutnya. Penyusunan rencana ini berdasarkan analisis pola konsumsi, distribusi, dan tren produk yang beredar seiring dengan terus berkembangnya teknologi informasi. Dengan berkembangnya pola konsumsi dan distribusi produk, perlu dilakukan pembahasan metode pengambilan sampel yang efektif, tepat sasaran, dan mampu mencerminkan kondisi peredaran produk di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, Kedeputian Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik menyelenggarakan Forum Koordinasi Pusat dan Balai dalam Manajemen Sampling Obat Bahan Alam, Obat Kuasi, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik dengan tema “Transformasi Pelaksanaan Sampling Obat Bahan Alam, Obat Kuasi, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik Sesuai Perkembangan Terkini Secara Tepat dan Cepat” di Semarang, tanggal 9 – 10 Oktober 2024.
Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid dan dibuka oleh Mohammad Kashuri selaku Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik dan dihadiri petugas pelaksana sampling dan pengujian dari UPT BPOM di seluruh Indonesia. Dalam sambutan dan arahannya, Deputi menyampaikan bahwa diperlukan strategi sampling yang lebih agile dalam menghadapi kondisi dan tren peredaran produk saat ini, sehingga dapat menjaring produk Obat Bahan Alam, Obat Kuasi, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik yang tidak memenuhi syarat keamanan dan mutu yang beredar di Masyarakat.
Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari Biro Perencanaan dan Keuangan, Pusat Data dan Informasi Obat dan Makanan, Direktorat Siber Obat dan Makanan, dan Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional. Selain pemberian materi teknis yang berkaitan langsung dengan sampling dan pengujian, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari Asosiasi E-commerce Indonesia (IDEA) yang memberikan wawasan mengenai tren peredaran produk Obat Bahan Alam, Obat Kuasi, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik di media online, termasuk media sosial. Hal ini diharapkan menjadi bekal bagi petugas sampling dan pengujian menghadapi tantangan peredaran produk di media online yang semakin marak.
Melalui forum ini diperoleh beberapa rekomendasi untuk mengatasi kendala sampling pada tahun 2024 serta perbaikannya agar sampling yang dilakukan pada tahun 2025 dapat berjalan lebih optimal dan tepat sasaran. Selain itu diperlukan dukungan dan komitmen Pusat dan seluruh UPT secara konsisten dalam pelaporan hasil sampling dan pengujian.